Setahun lebih gak ketemu ternyata masih bisa mimpi tentang dia.
Meski mimpinya absurd dan bukan tentang cinta, tetap saja menyenangkan.
Mimpi tentang dia memang tidak pernah tidak menyenangkan.
Di
mimpi itu kita lagi jalan jalan ke sebuah desa kecil bersama
teman-teman yang lain. Absurdnya mimpi itu, kita semua diajarin cara
sholat. Anehnya dalam sholat itu ada adegan istirahatnya sebelum
rukuk. Dalam istirahat itu imam memberi nasehat, percis ketika pembina
upacara memberi amanat dalam upacara bendera di sekolah hari Senin. Dan
yang gak kalah absurdnya lagi, di mimpi itu ada Paramore manggung di
pedesaan gitu, mirip acara dangdut di nikahan-nikahan di kampung.
Di
mimpi itu aku masih suka nyuri-nyuri pandang ke arah dia, merasakan
sesuatu yang aneh ketika melihat dia tertawa lepas, mirip di adegan
nyatanya. Cara dia tertawa pun benar-benar mirip dengan aslinya, matanya
sipit hampir ketutup ketika dia tertawa.
Adegan terakhir di mimpi itu adalah kita semua sedang pergi ke suatu
tempat dan di tengah jalan kehujanan. Kita berteduh di teras sebuah
bangunan. Karena kelaparan kita pergi menerobos hujan ke suatu warung
. Di warung itu aku membeli roti lapis warna hijau yang waktu kecil
dulu sering aku makan. Ketika makan roti itu tanpa sadar dia sudah
berada tepat di belakang tubuhku sambil tertawa. entah apa yang membuat
dia tertawa. Habis itu aku bangun.
Orang bilang mimpi
hanyalah bungan tidur. Mungkin memang benar adanya. Kita tidak bisa
memilih untuk bermimpi apa malam ini. Tapi aku pikir, mimpi juga
dipengaruhi keadaan alam bawah sadar kita. Buktinya, kita sering
mendapati orang yang kita kenal berada di dalam mimpi kita. Mungkin
ketika kita memimpikan seseorang, sebelum itu secara tidak sadar di alam
bawah sadar kita menyelinap pikiran tentang orang itu. Entahlah.
Rabu, 30 September 2015
Mimpi
Kamis, 22 Januari 2015
Nurrani
Rani, tadi malam kamu muncul lagi di mimpiku. Tergambar jelas
bagaimana wajahmu, bagaimana putihnya kerudung yang kamu kenakan.
Sebagian orang menganggap mimpi hanyalah bunga tidur, dan sebagian lagi
menganggap ada sebuah makna atau pertanda di dalam setiap mimpi. Ah, aku
tak mau pusing memikirkannya. Hanya saja setiap aku bermimpi tentang
kamu, mimpiku selalu terasa indah.
Katanya,
munculnya seseorang di mimpi kita adalah lantaran kita sedang kangen
atau memikirkan orang itu. Padahal, sebelum tidur aku tidak sedang
memikirkan kamu. Mungkin iya aku kangen kamu. Sedikit. Tapi masa iya
hanya karena kangen lantas kamu bisa ada di mimpi aku?
Hampir
empat tahun kita berpisah, satu tahun lebih kita tidak bertemu, kamu
pun telah banyak bertemu orang orang baru, sudah tidak ada lagi alasan
bagiku untuk..... untuk terus memikirkan kamu. Meski sebenarnya pikiran-pikiran tentang kamu masih sering melintas di kepala hingga saat ini.
Aku
adalah orang yang percaya bahwa cinta pertama itu tak pernah mati. Ia
tersembunyi di satu sisi hati yang suatu saat bisa menampakkan diri.
Mengapa? Aku pun tidak mengerti. Namun, hal itu tentu bukan berarti
dapat dijadikan alasan untuk kita stuck di masa lalu. Masa lalu
bukan untuk dijalani di masa ini, pun bukan untuk dilupakan. Bagiku,
masa lalu adalah masa di mana semua kenangan tersimpan. Hanya itu. Meski
terkadang muncul keinginan agar masa lalu dapat terulang lagi.
Begitu
pula dengan dirimu, Ran. Aku tak pernah menyesal bertemu denganmu. Aku
tak pernah menyesal memiliki perasaan istimewa kepadamu. Pun tak lagi
berharap suatu saat takdir menyatukan kita berdua. Aku terlalu takut
bahkan hanya untuk memimpikannya. Aku terlalu takut terjatuh dengan
impianku sendiri. Kehadiran dirimu dalam mimpi dan ingatanku saja sudah
cukup berarti untukku. Tak perlu memusingkan apa yang belum terjadi,
tak perlu pula berangan-angan terlalu tinggi. Kita jalani saja takdir
kita masing-masing. Bila memang kita menuju puncak yang sama, suatu
ketika kita pun akan bertemu di atas sana.
Terima kasih
Terima kasih telah meng-indahkan setiap mimpi mimpiku